Siapa yang tak ingin mengabadikan saat-saat nikmatnya berlibur? Namun, saking asyiknya memotret, orang lupa kegiatan tersebut bisa membuatnya tidak menikmati suasana.
Akibat lama mencari angle foto terbaik di Candi Borobudur, misalnya. Lantaran itu, Anda lupa menjelajahi setiap situs budaya ini.
Karena itulah, ada baiknya Anda menyeimbangkan kebiasaan fotografi dan durasi kunjungan wisata. Berikut beberapa tips agar Anda dapat tetap memotret tanpa kehabisan waktu jalan-jalan:
Cari hal paling unik
Banyak turis cenderung suka memotret landmark sebuah destinasi wisata. Jika dipikirkan-pikir, kebiasaan ini menjadikan foto Anda serupa dengan milik jutaan orang lainnya, bukan?
Cari satu spot berbeda dan menarik untuk diabadikan. Dengan begitu, Anda bisa mengurangi intensitas mengeluarkan kamera.
Orang lain yang melihat tak akan menduga Anda mengunjungi tempat yang sama dengan mereka. Hasil potret pun akan menjadi satu di antara sejuta.
Gali kreatifitas
Dilansir oleh Kompas.com , Rich McCor, seorang wisatawan asal London, yang terkenal karena kreatifitasnya menghias foto-foto monumen di Inggris.
McCor menghias fotonya dengan guntingan kertas, seperti menambahkan tali jam tangan dalam foto menara jam Big Ben. Dia berniat memotret London dari sudut pandang berbeda.
Hasilnya menakjubkan. Foto yang ia unggah ke internet itu berhasil menjadi viral dan dipublikasikan oleh Daily Mail.
Perilaku McCor bisa dijadikan contoh agar foto memiliki ciri khas. Kelak, siapa tahu Anda juga bisa terkenal karena karya sendiri.
Berani dan spontan
Memotret kerap memakan waktu karena terlalu lama menentukan angle. Mulai sekarang, sederhanakan pola berpikir Anda dan coba mengambil gambar tanpa berpikir.
Terlebih, saat ini proses memotret tidak perlu berlangsung lama. Dengan bantuan fitur Tap to Shot yang dimiliki kamera ponsel Oppo R7 Lite misalnya, obyek foto dapat dibidik lebih cepat dan akurat.
Teknologi phase detection autofocus di dalam kamera ini memungkinkan Anda bisa mengunci obyek dalam waktu 0,1 detik. Bahkan, saat memotret benda bergerak sekalipun, hasil jepretan Anda akan jauh dari blur.
Selamat berlibur!
Karena itulah, ada baiknya Anda menyeimbangkan kebiasaan fotografi dan durasi kunjungan wisata. Berikut beberapa tips agar Anda dapat tetap memotret tanpa kehabisan waktu jalan-jalan:
Cari hal paling unik
Banyak turis cenderung suka memotret landmark sebuah destinasi wisata. Jika dipikirkan-pikir, kebiasaan ini menjadikan foto Anda serupa dengan milik jutaan orang lainnya, bukan?
Cari satu spot berbeda dan menarik untuk diabadikan. Dengan begitu, Anda bisa mengurangi intensitas mengeluarkan kamera.
Orang lain yang melihat tak akan menduga Anda mengunjungi tempat yang sama dengan mereka. Hasil potret pun akan menjadi satu di antara sejuta.
Gali kreatifitas
Dilansir oleh Kompas.com , Rich McCor, seorang wisatawan asal London, yang terkenal karena kreatifitasnya menghias foto-foto monumen di Inggris.
McCor menghias fotonya dengan guntingan kertas, seperti menambahkan tali jam tangan dalam foto menara jam Big Ben. Dia berniat memotret London dari sudut pandang berbeda.
Hasilnya menakjubkan. Foto yang ia unggah ke internet itu berhasil menjadi viral dan dipublikasikan oleh Daily Mail.
Perilaku McCor bisa dijadikan contoh agar foto memiliki ciri khas. Kelak, siapa tahu Anda juga bisa terkenal karena karya sendiri.
Berani dan spontan
Memotret kerap memakan waktu karena terlalu lama menentukan angle. Mulai sekarang, sederhanakan pola berpikir Anda dan coba mengambil gambar tanpa berpikir.
Terlebih, saat ini proses memotret tidak perlu berlangsung lama. Dengan bantuan fitur Tap to Shot yang dimiliki kamera ponsel Oppo R7 Lite misalnya, obyek foto dapat dibidik lebih cepat dan akurat.
Teknologi phase detection autofocus di dalam kamera ini memungkinkan Anda bisa mengunci obyek dalam waktu 0,1 detik. Bahkan, saat memotret benda bergerak sekalipun, hasil jepretan Anda akan jauh dari blur.
Selamat berlibur!
ConversionConversion EmoticonEmoticon